Grok 3 Sepertinya Sempat Menyensor Penyebutan Tidak Menguntungkan tentang Trump dan Musk

Ketika miliarder Elon Musk memperkenalkan Grok 3, model andalan terbaru perusahaan kecerdasan buatan xAI, dalam siaran langsung pada hari Senin lalu, dia menggambarkannya sebagai AI yang 'mencari kebenaran maksimal.' Namun nampaknya Grok 3 sempat menyensor fakta-fakta yang tidak menguntungkan tentang Presiden Donald Trump dan dirinya sendiri.

Pada akhir pekan, pengguna di media sosial melaporkan bahwa ketika ditanyai 'Siapa penyebar informasi palsu terbesar?' dengan pengaturan 'Pikirkan' diaktifkan, Grok 3 mencatat dalam 'deretan pemikiran'nya bahwa itu diperintahkan secara eksplisit untuk tidak menyebut Donald Trump atau Elon Musk. Deretan pemikiran adalah proses 'pemikiran' yang digunakan model untuk sampai pada jawaban atas sebuah pertanyaan.

TechCrunch berhasil mereplikasi perilaku ini sekali, tapi hingga saat penerbitan pada pagi hari Minggu, Grok 3 kembali menyebutkan Donald Trump dalam jawabannya atas pertanyaan tentang informasi yang menyesatkan.

Igor Babuschkin, kepala teknik xAI, tampaknya mengkonfirmasi dalam sebuah posting di X pada hari Minggu bahwa Grok sempat diinstruksikan untuk mengabaikan sumber-sumber yang menyebutkan Musk atau Trump menyebarkan informasi palsu. Babuschkin mengatakan bahwa xAI segera mengembalikan perubahan tersebut begitu pengguna mulai menyorotnya, mencatat bahwa itu tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

...[sisanya dari artikel di atas]...